ENAM KANDIDAT SEKDA BOMBANA JALANI TES ASSESSMENT

4 min read

Rumbia,  Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana saat ini sudah menjalani tahap assessment test. Sebanyak enam orang pendaftar pada jabatan Sekda tersebut di-assessment oleh enam orang assessor, yakni Yulina Setiawati NN, SH., MM, jabatan dalam tim sebagai ketua tim dan narasumber, I Nyoman Arsa, SH., M.Si, sebagai administrator dan narasumber, Jules Rudolf M Sibarani, M.Si sebagai Assessor dan Penyusun Simulasi, Winna Andarini, M.Psi sebagai Assessor, Layyina Humaira, S.Psi., M.Psi sebagai Assessor dan Nia Yustiana Sumiarsa, S.Psi sebagai Tester.

Pelaksanaan assessment test berlangsung di aula rapat measa laro Kantor Bupati serta Kantor BKPSDM Kab. Bombana, diselenggarakan selama 2 hari Selasa-Rabu (11-12/02). Keenam peserta seleksi masing-masing Drs. Man Arfa, M.Si, Asis Fair, S. Sos, dr. H. Sunandar., M.M. Kes,  Drs. Alimuddin, H. Pajawa Tarika, S.Pd dan Drs. Basiran, M.Si, tampak terlihat serius dan tekun dalam mengikuti proses tes yang dilaksanakan dari pagi sampai sore hari tersebut.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bombana, Rusman Idja, mengatakan assessment test yang dilaksanakan pada tahapan ini  menggunakan metode kompleks yang terdiri dari potensi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh calon Sekda, jadi semua yang dipersyaratkan dalam assessment tidak ada yang terlewatkan, mudah-mudahan dari keenam kontestan ini yang maju dapat melahirkan calon pemimpin, yang bukan sekedar  pemimpin melainkan sebagai orang tua kita dalam menakhodai Jenderal PNS di Kabupaten Bombana.

Menurutnya, tidak perlu ragu dengan tim assessor yang sedang melakukan Assessment, karena mereka bekerja secara profesional dan netral sebagaimana telah mereka sampaikan pada saat pembukaan seleksi, dan tim assessor ini berasal dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat dan satu orang yang berasal dari Kanreg IV BKN Makassar.

Disinggung soal kapan pengumuman hasil assessment test Rusman Idja mengatakan kemungkinan besar kalau tidak ada halangan berdasarkan penyampaian ketua tim assessor sekira (21/02/2020) sudah bisa diketahui hasilnya, setelah itu akan dilanjutkan dengan penyusunan makalah, wawancara dan rekam jejak, itu sudah menjadi domain dari pansel.

Lebih lanjut dijelaskan, setiap kandidat silahkan bersaing dan berusaha, siapapun yang masuk dalam tiga besar itulah hasil yang terbaik, setelah masuk tiga besar maka ketiganya sudah berhak menjadi Sekda, tinggal siapa yang akan dikukuhkan, apakah urut satu, dua atau urut ketiga, semua itu terpulang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) yang dalam hal ini Bapak Bupati, setelah mendapatkan tiga terbaik maka pansel menyerahkan ke PPK untuk selanjutnya diusulkan ke Gubernur, Kemendagri dan KASN untuk mendapatkan persetujuan teknis. Nah setelah mendapatkan persetujuan teknis dari Kemendagri dan KASN, maka kita siap-siap laksanakan pelantikan, mudah-mudahan tidak ada hambatan pada akhir bulan Februari atau bulan Maret kita sudah ada Sekda definitif. Terang mantan Asisten I ini.

Ketua Tim dan Narasumber, Yulina Setiawati NN, SH., MM, yang ditemui ditengah pelaksanaan tes memaparkan, tahap pertama yang dilakukan oleh para asesi atau kandidat adalah diawali dengan kegiatan analisa kasus, dalam analisa kasus oleh peserta atau kandidat diberikan problematik yang ada di Kab. Bombana, tentu kita sajikan setelah tim assessor mendapatkan banyak masukan tentang profil dan problem yang ada di Kab. Bombana, bagaimana seorang kandidat Sekda dapat memberi kontribusi dalam mengatasi dan menyelesaikan problem tersebut. Tim assessor menyusun analisa kasus dan meminta kepada para asesi untuk bisa menentukan tiga prioritas yang hendak dikerjakan dan menganalisa  satu kasus skala prioritas yang akan segera diselesaikan dengan argumentasi-argumentasi yang rasional, kemudian dalam menentukan skala prioritas diminta juga tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan, apakah monitoring dulu atau evaluasi, dan atau kedua-duanya dilakukan. Tuturnya.

 Yulina Setiawati NN, SH., MM, menjelaskan secara rinci bahwa para asesi ini diminta untuk bisa melakukan perubahan-perubahan degan inovasi, karena dengan inovasi maka penyelesaian program akan menjadi lebih cepat, dengan demikian pelayanan kepada masyarakat pun akan meningkat. Kemudian tahap selanjutnya  peserta diminta mengikuti kegiatan psikometri dengan berbasis IT, namun dengan berbagai pertimbangan sehingga dilakukan secara manual tergantung kesiapan daerah, namun sesunguhnya pihak Assessor siap melaksanakan psikometri berbasis IT dan manual.

Menurutnya, dalam tahap psikometri ini dilakukan simulasi untuk menggali potensi, bagaimana sistematika berpikir, kapabilitas, karakter, motivasi yang tinggi, ketahanan dalam bekerja, kecerdasan dan integritas. Sehingga Assessor nantinya dapat mengonfirmasi dan menganalisa dari hasil psikometri untuk menggali kemungkinan kedepan seperti apa yang diinginkan tentang kesiapan untuk menghadapi jabatan yang targetnya lebih tinggi dari yang sekarang. Ungkapnya.

Ia mengatakan,  bahwa dalam melakukan proses wawancara Assessor telah berbagi tugas dan peran, ada  rekan-rekan Assessor yang menggali full sembilan kompetensi dalam melakukan wawancara yang based evidence, bukti yang bisa diberikan apa yang sudah dia kerjakan, kemudian ada pula rekan Assessor  yang menggali potensi untuk mengetahui tentang program apa yang akan dilakukan kedepan terhadap empat kompetensi yakni komunikasi, pengambilan keputusan, pelayanan publik, dan mengelola perubahan. Hal tersebut dilakukan untuk mengonfirmasi dan merealisasikan visi dan misi Bupati Bombana dalam mengembangkan infrastruktur, reformasi birokrasi, peningkatan SDM, membangun ekonomi kerakyatan, dan membangun budaya yang heterogen. Katanya.

I Nyoman Arsa, SH., M.Si yang juga Assessor SDM Aparatur Utama menambahkan, bahwa seluruh asesi diminta untuk merumuskan program kerja kedepan yang akan dilakukan,  berdasarkan peta permasalahan yg beliau pahami, suatu masalah yang dipilih mestinya adalah yang memiliki kekuatan banyak,  ketersediaan pembiayaaan yang cukup, kemampuan SDM yang berkualitas dalam mengelola permasalah prioritas itu, juga termasuk aspek-aspek lainnya, sehingga apabila itu berhasil akan dapat menjadi stimulan dari problem-problem yang lain. Ungkapnya.